Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan Hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan

Rabu, 13 April 2011

Sejarah Perompak Bajak Laut Somalia








Rata-rata mereka masih berusia relatif muda. Namun, mengaku kian sulit mencari ikan di laut dan susah mendapat kerja di darat, para nelayan asal Somalia tersebut akhirnya nekad menyambung hidup dengan menjadi perompak.





















Mereka tak lagi membawa jala dan tombak, melainkan memanggul senapan mesin dan peluncur roket. Tangkapan yang didapat bukan lagi ikan, melainkan manusia-manusia berikut kapal tanker atau kargo yang mereka kendalikan demi mendapat uang tebusan.
Dengan menggunakan perahu mesin, gerombolan nelayan tersebut tak takut mencegat kapal-kapal berbadan raksasa.
Terkadang, mereka mendapat "tangkapan sampingan": mulai dari senjata mesin dan tank T-72 buatan Rusia yang diangkut kapal kargo Ukraina, MV Faina, hingga minyak mentah seharga US$100 juta yang dibawa sebuah kapal tanker Saudi, Sirius Star.
















Dinas Maritim Internasional melaporkan bahwa sebanyak 42 kapal telah dibajak di perairan Somalia sepanjang tahun ini. Para ahli dari Kenya mengatakan bahwa kawanan bajak laut telah mengantongi US$ 30 juta uang tebusan. Keadaan di daratan dan perairan Somalia memang sangat jauh berbeda. Warga Somalia menderita karena sedang berupaya melalui krisis politik dan ancaman kelaparan. Sedangkan kawanan bajak laut menghambur-hamburkan uang di berbagai kota di Somalia utara

Warga Somalia mengatakan bahwa bajak laut mampu membangun rumah, membeli telepon selular mahal, dan mobil SUV berpendingin, membanjiri teman dan kerabat dengan hadiah ratusan atau kadang ribuan dolar. Mereka juga mencuri perhatian perempuan-perempuan cantik yang tampaknya berdatangan dari segala penjuru ke kota yang dipenuhi bajak laut .
















"Bajak laut adalah orang paling hebat di sini," kata Abdi. "Gadis-gadis dari seluruh Somalia datang ke sini untuk menikahi bajak laut. Namun kalau gadis itu tidak cantik, maka keberuntungan tidak akan menyertainya karena para bajak laut hanya menginginkan gadis-gadis cantik," lanjut Abdi.
zumber: http://bit.ly/dGt8sG







Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan, adalah sebuah monumen yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Monumen ini setinggi 45 yard (40.5 meter) berbentuk lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk lengkungan-lengkungan (Canalures) sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia. Koordinat: 7°14′45″S 112°44′16″E / 7.245808°LS 112.737785°BT / -7.245808; 112.737785
Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.
Monumen Tugu Pahlawan menjadi pusat perhatian setiap tanggal
10 November mengenang peristiwa pada tahun 1945 ketika banyak pahlawan yang gugur dalam perang kemerdekaan.
Lokasi
Monumen ini berada di tengah-tengah kota di Jalan Pahlawan Surabaya, dan di dekat Kantor Gubernur Jawa Timur. Tugu Pahlawan merupakan salah satu ikon Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Tugu ini merupakan titik 0 (nol) kilometer untuk kota Surabaya. Berdiri di atas tanah lapang seluas 1,3 hektar, dan secara administratif berada di wilayah Kelurahan Alun-Alun Chontong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.
Pembangunan
Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya ini. Menurut Gatot Barnowo, monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya. Kemudian ia meminta Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud, untuk selanjutnya diajukan kepada Presiden Soekarno.
Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir. Soekarno sendiri. Ide ini mendapat perhatian khusus dari Walikota Surabaya, Doel Arnowo. Untuk perencanaan dan gambarnya diserahkan kepada Ir. R. Soeratmoko, yang telah mengalahkan beberapa arsitektur lainnya dalam sayembara untuk pemilihan arsitek untuk membangun monumen ini.
Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai Kota Surabaya sendiri. Kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering Corporation, yang kemudian diteruskan oleh Pemborong Saroja. Monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini, diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 Nopember 1952.
Museum
Di bawah tanah lahan Tugu Pahlawan ini terdapat sebuah museum untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang berjuang di Surabaya, di museum ini juga terdapat foto-foto dokumentasi pembangunan Tugu Pahlawan.
Lansekap
Pada tahun 1991-1996 dilakukan pembenahan kawasan Tugu Pahlawan dan Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang dipimpin oleh arsitek Ir. Sugeng Gunadi, MLA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember